Kelompok
2 Psikologi Pendidikan
Ester
Siringoringo (16-194)
Zein
Rena sianturi 16-197)
Cindy
Florentina (16-205)
Nora
Baringbing (16-217)
Wasimag
Taqiyyah (16-226)
Irma
H S Nainggolan (16-228)
Winia
Lestari (16-235)
Pandangan dan Penilaian Kewajiban
Setiap Mahasiswa yang Mengikuti Matakuliah Psikologi Pendidikan Harus Memiliki
Email dan Blog Jika Ditinjau dari Uraian Psikologi Pendidikan dan Fenomena Pendidikan
di Indonesia Khususnya Kota Medan
Pendidikan
merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,ini berarti bahwa setiap
manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam pendidikan.
Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam
mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan.
Sehingga menjadi seorang yang terdidik itu sangat penting. Pendidikan pertama
kali yang kita dapatkan di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan
lingkungan masyarakat.
A.
Fenomena
Pendidikan di Kota Medan
Pendidikan
mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Derap langkah
pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman. Perkembangan zaman
selalu memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah terpikirkan
sebelumnya.
Mengenai masalah pedidikan, perhatian
pemerintah kita masih terasa sangat minim. Gambaran ini tercermin dari
beragamnya masalah pendidikan yang makin rumit. Kualitas siswa masih rendah,
pengajar kurang profesional, biaya pendidikan yang mahal, bahkan aturan UU
pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan yang buruk itu, negeri kita kedepannya
makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari kecilnya rata-rata
alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional, propinsi, maupun kota dan
kabupaten.
Khususnya di kota
Medan sendiri masih banyak fenomena pendidikan yang buruk. Banyak sekali problematika pendidikan yang terjadi. Beberapa masalah pendidikan yang
terjadi di kota Medan salah satunya kelompok kami mengambil dari Tribun-News.com membahas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) akhir
tahun anggaran 2014. Dari koran online tersebut kami mendapatkan informasi
bahwa Pemko Medan menghasilkan
sejumlah rapor merah.
Dalam urusan pendidikan,
tercatat bahwa penyebaran tenaga pendidik masih terpusat di inti kota."Banyak sekolah yang berada di
kawasan Medan bagian utara tidak memiliki tenaga pendidik
yang kompeten dan mayoritas hanya tenaga honorer," kata T Bahrumsyah,
Ketua Pansus LKPj, membacakan hasil pembahasan, dalam Rapat paripurna
penyampaian laporan Panitia Khusus (Pansus) mengenai hasil pembahasan Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) akhir tahun anggaran 2014, di ruang rapat
paripurna DPRD Medan, Senin
(27/4/2015).
Selain itu, tercatat juga bahwa belum ada data yang akurat terkait siswa
yang kurang mampu di Kota Medan."Sehingga
masih banyak terjadi pemberian bantuan yang tidak tepat sasaran di sejumlah
sekolah. Baik itu swasta maupun negeri," kata Bahrum.
Selanjutnya, kepala sekolah di Kota Medan banyak yang belum memiliki kompetensi di
bidang manajerial yang mengakibatkan sering terjadi persoalan terkait pengelolaan dana Bantuan
Operasional Siswa (BOS) maupun konflik internal dengan tenaga pendidik.DPRD Medan memberikan
saran agar dibuat Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur pendidikan di Kota Medan.Dari data tersebut dapat kita
simpulkan bahwa memang fenomena pendidikan di kota Medan masih sangat buruk.
B.
Pandangan
Psikologi Pendidikan Terhadap Teknologi
Psikologi pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang
mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam
lingkungan pendidikan. Pengajaran adalah proses pendidikan yang sebelumnya
direncanakan untuk mencapai tujuan serta dirancang untuk mempermudah belajar.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dan sumber belajar pada
suatu tingkatan belajar.
Psikologi pendidikan didirikan oleh beberapa perintis
bidang psikologi sebelum abad ke-20. Ada tiga perintis terkemuka yang muncul di
awal sejarah psikologi pendidikan seperti, William James, John Dewey, dan E. L.
Thorndike.
1. William james
Tidak lama setelah meluncurksn buku ajar psikologinya
yang pertama, principles of psychology (1890), William james (1842-1910)
memberikan serangkaian kuliah yang bertajuk “Talks to Teacher” (James,
1899/1993). Dalam kuliah ini dia mendiskusikan aplikasi psikologi untuk
mendidik anak. James mengatakan bahwa eksperimen psikologi di laboratorium
sering kali tidak bisa menjelaskan kepada kita bagaimana cara mengajar anak
secara efektif. Dia menegaskan bahwa pentingnya mempelajari proses belajar dan
mengajar didalam kelas guna meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu
rekomendasinya adalah mulai mengajar pada titik yang sedikit lebih tinggi di
atas satu tingkat pengetahuan dan pemahaman anak dengan tujuan untuk memperluas
cakrawala pemikiran anak.
2. John Dewey.
John dewey merupakan tokoh kedua yang berperan besar
dalam membentuk psikologi pendidikan (1859- 1952). Dia menjadi motor penggerak
untuk mengaplikasikan psikologi di tingkat praktis. Dia juga membangun sebuah
labolatorium psikologi pendidikan pertama di Amerika Serikat, universitas Chicago,
tahun 1894. Kemudian, di Columbia University, dia melanjutkan kary inovatifnya
tersebut. Kita banyak mendapat ide penting dari John Dewey(Glassman,
2001,2002). Pertama, dari dewey kita mendapatkan pandangan tentang anak sebagai
pembelajar aktif (active learner). Sebelum dewey mengemukakan pandangan ini,
ada keyakinan bahwa anak – anak mestinya duduk diam dikursi mereka dan
mendengarkan pelajaran secara pasif dan sopan. Sebaliknya, dewey percaya bahwa
anak – anak akan belajar dengan lebih baik jika mereka aktif. Kedua, dari dewey
kita mendapatkan ide bahwa pendidikan seharusnya difokuskan pada anak secara
keseluruhan dan memperkuat kemampuan anak untuk beradaptasi dengan
lingkungannya. Dewey percaya bahwa anak – anak seharusnya tidak hanya mendapat
pelajaran akademik saja, tetapi juga harus diajari cara untuk berpikir dan
beradaptasi dengan dunia di luar sekolah. Dia secara khusus berpendapat bahwa
anak – anak harus belajar agar mampu memecahkan masalah secara reflektif.
Ketiga, kita mendapatkan gagasan bahwa semua anak berhak mendapatkan pendidikan
yang selayaknya. Cita – cita demokratis ini pada masa pertengahan abad ke -19
belum muncul., sebab saat itu pendidikan hanya diberikan pada sebagian anak,
terutama anak keluarga kaya. Dewey adalah salah satu seorang psikolog yang
sangat berpengaruh. Seorang pendidik yang mendukung pendidikan yang layak bagi
semua anak, lelaki maupun perempuan, dari semua lapisan social ekonomi dan
etnis.
3. E.L.Thorndike.
E.L.Thorndike merupakan perintis ketiga (1874-1949)
yang memberi banyak perhatian pada penilaian dan pengukuran dan perbaikan dasar
– dasar belajar secara ilmiah. Thorndike berpendapat bahwa salah satu tugas
pendidikan di sekolah yang paling penting adalah menanamkan keahlian penalaran
anak. Thorndike sangat ahli dalam melakukan studi belajar dan mengajar secara
ilmiah (Beatty,1998). Thorndike mengajukan gagasan bahwa psikologi pendidikan
harus punya basis ilmiah dan harus berfokus pada pengukuran (O’Donnell&
Levin, 2001).
Diversitas dan
psikologi pendidikan awal.
Tokoh yang paling menonjol dalam sejarah awal
psikologi peendidikan kebanyakan adalah pria berkulit putih, seperti james,
dewey, dan thorndike. Sebelum adanya perubahan undang – undang dan kebijakan
hak- hak sipil pada 1960-an, hanya segelintir tokoh non kulit putih yang
berhasil mendapat gelar dan bisa menembus rintangan diskriminasi rasial untuk
melakukan riset di bidang ini (Banks,1998). Dua tokoh Amerika keturunan Afrika
yang menonjol di bidang psikologi adalah Mamie dan Kenneth Clark, yang melakukan
riset tentang identitas dan konsep diri anak-anak Afrika Amerika.pada tahun
1971, Kenneth Clark menjadi orang Afrika-Amerika pertama yang menjadi presiden
American Psychological Assosiation. Pada tahun 1932, seorang psikolog dari
Negara Latin, George Sanchez melakukan riset yang menunjukkan bahwa tes
kecerdasan secara kultural telah dibiaskan dan merugikan anak – anak
etnisminoritas.
CARA MENGEJAR YANG EFEKTIF.
· Pengetahuan
dan keahlian professional.
· Penguasaan
materi pelajaran.
· Strategi
pengajaran.
· Penetapan
tujuan dan keahlian perencanaan intruksional.
· Keahlian
manajemen kelas.
· Keahlian
motivasional.
· Keahlian
komunikasi.
· Bekerja
secara efektif dengan murid dari latar belakang kultural yang berlainan.
Keahlian teknologi
Teknologi itu sendiri tidak selalu meningkatkan
kemampuan belajar murid. Dibutuhkan syarat atau kondisi lain untuk menciptakan
lingkungan belajar yang mendukung proses belajar murid (Earle,2002;Sharp, 2002).
Kondisi – kondisi ini antara lain (International society for technology in
education, 2001): visi dan dukungan dari tokoh pendidikan guru yang menguasai
teknologi untuk pengajaran, standard dan isi kurikulum, penilaian efektivitas
teknologi untuk pembelajaran, dan memandang anak sebagai pembelajar yang aktif
dan konstruktif. Guru yang efektif mengembangkan keahlian teknologi dan
mengintegrasikan computer ke dalam proses belajar di kelas (Male,2003).
Integrasi ini harus disesuaikan dengan kebutuhan belajar murid, termasuk
kebutuhan mempersiapkan murid untuk mencari pekerjaan di masa depan, yang akan
sangat membutuhkan keahlian teknologi dan keahlian berbasis computer (
Maney,1990).
Guru yang efektif tahu cara menggunakan computer dan
cara mengajar murid untuk menggunakan computer untuk menulis dan berkreasi.
Guru yang efektif bisa mengevaluasi efektivitas game intruksional simulasi
computer, tahu cara menggunakan dan mengajari murid untuk menggunakan alat
komunikasi melalui computer seperti internet. Dan, guru yang efektif memahami
dengan baik berbagai perangkat penting lainnya untuk mendukung pembelajaran
murid yang cacat.National educational technology standarts (NETS) didirikan
oleh international society for technology in education(ISTE) ( 2000,2001). NETS
sedang mengembangkan:
· Standar
landasan teknologi untuk murid, yang mendeskripsikan apa yang harus diketahui
oleh murid tentang teknologi dan tentang apa yang dapat dilakukan dengan
teknologi tersebut.
· Standar
pengunaan teknologi dalam proses belajar mengajar, yang mendeskripsikan
bagimana teknologi harus dipakai dalam kurikulum untuk mengajar, belajar, dan
manajemen instruksional.
· Standar
pendukung teknologi pendidikan, yang mendeskripsikan sistem, akses,
pengembangan staf, dan perangkat pendukung yang dibutuhkan untuk memanfaatkan
teknologi secara efektif.
· Standar
untuk penilaian murid dan evaluasi penggunaan teknologi, yang mendeskripsikan
beragam cara untuk menilai kemajuan murid dan mengevaluasi penggunaan teknologi
dalam proses belajar.
Teknologi dapat sangat efektif untuk mengajar.
Misalnya, seorang murid ingin mencari informasi tentang pahlawan – pahlawan
pendidikan di Indonesia. Mereka tentu tidak mungkin mencarinya dengan
mendatangi sanak saudara dari pahlawan tersebut. Hanya dengan mengetik kata
kunci yang ingin di cari pada internet, maka hanya dalam waktu beberapa detik,
informasi yang kita butuhkan akan kita dapat.
C.
Teknologi
Mempermudah Dunia Pendidikan
Pengaruh globalisasi juga memiliki dampak yang positif
terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia salah satunya kemajuan teknologi yang
memberikan kemudahan bagi tenaga pendidik dan anak-anak yang sedang menempuh
pendidikan,terutama mahasiswa.
Seperti
yang kita ketahui akhir-akhir ini penggunaan teknologi mampu mempermudah urusan
kita terutama di bidang pendidikan,salah satu contohnya email dan blog. Kegunaaan
blog adalah sebagai media untuk menyampaikan informasi. Baik yang sifatnya
pribadi, misalnya catatan harian, ataupun bisa juga digunakan untuk promosi.
Blog
juga dapat digunakan untuk menarik minat. Tujuannya adalah menarik
orang untuk menuliskan pengalamannya.
Namun, penggunaan blog di Indonesia masih terbatas. Masih belum maksimal.Blog yang baik sebenarnya bisa menimbulkan inspirasi bagi pembacanya. Muatan
tulisan yang baik tentu bisa memberikan efek baik pula. Contohnya adalah
nasihat atau pengalaman berharga.Melalui blog, kita juga bisa menjaring
network, terutama dengan orang-orang yang punya ketertarikan dan hobi yang
sama. Dari situ kita bisa bertukar pengalaman dan informasi.
Begitu juga dengan email yang juga mempunyai
fungsi sebagai sarana
untuk mengirimkan atau menerima surat, dan data yang bisa dilampirkan dalam
surat tersebut. Datanya pun berupa data digital bukan berkas nyata. Data yang
bisa dikirim lewat email diantaranya, data ketikan, musik, video, gambar,
program aplikasi,dan data-data elektronik lainnya.Selain
itu email juga manfaatnya untuk mendaftarkan diri pada situs-situs lain, baik
itu situs jejaring sosial, bisnis online dll.
D.Kesimpulan
Jika dilihat dan ditinjau dari
pemaparan diatas maka pandangan dan penilaian kelompok kami tentang “kewajiban
mahasiswa yang mengikuti matakuliah psikologi pendidikan harus memiliki blog
dan email adalah:
Ø Mahasiswa
semester demi semester melewati dengan berbagai macam tugas. Namun, untuk
mempermudah pengumpulan tugas, mahasiswa yang mengikuti matakuliah psikologi
pendidikan dapat menggunakan email sebagai sarana pengiriman data tugas.
Ø Dalam
penggunaan blog, mahasiswa yang mengikuti matakuliah psikologi pendidikan dapat
meresume materi yang telah dibahas dengan alasan bahwa mahasiswa telah mampu
menguasai materi yang diajarkan.
Ø Blog juga bermanfaat dalam
mengatasi masalah fenomena pendidikan di kota Medan yang masih jauh dari kata
baik. Setiap tenaga pendidik dapat menggunakan sarana blog untuk berbagi
informasi dengan tenaga pendidik lainnya. Terutama tenaga pendidik yang berada
di daerah terpencil.
Ø Pihak pemerintahan kota
Medan,terutama yang menangani bidang pendidikan harus menggunakan teknologi
untuk memberikan informasi kepada seluruh tenaga pendidik dan peserta
didik,agar dapat diterima informasi yang disampaikan dengan baik.
0 komentar:
Posting Komentar